BACAAN TERBARU

Showing posts with label Flora & Fauna. Show all posts
Showing posts with label Flora & Fauna. Show all posts

Legenda dan penampakan Unicorn dalam sejarah

Di dalam Novel Harry Potter, membunuh Unicorn dianggap sebagai dosa besar melawan alam. Namun Lord Voldermort tetap membunuh makhluk itu karena darahnya dipercaya dapat memberikan hidup abadi bagi mereka yang meminumnya. Begitulah hebatnya penghargaan yang diberikan kepada makhluk misterius ini. Namun apakah ia benar-benar pernah ada di dunia ini? ataukah ia hanya muncul di imajinasi para penulis fiksi?

Unicorn dalam sejarah

Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, Unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya.

Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa. Namun satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.

Pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Pada stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa, kita dapat melihat bentuk kuno dari seekor Unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan.



Selain India, Cina juga memiliki Unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepala.

Pada abad pertengahan, pengaruh Unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol-simbol kebangsawanan. Pada masa ini, karakter Unicorn telah berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya dengan satu tanduk di kepalanya.

Seiring dengan bangkitnya paham humanisme, Unicorn mendapatkan tempat tersendiri sebagai simbol cinta yang murni dan pernikahan yang setia.

Menurut legenda yang beredar di Eropa, Unicorn disebut hanya bisa ditaklukkan oleh seorang perawan. Karena itulah, para perawan seringkali digunakan sebagai umpan untuk menangkap makhluk ini di alam liar.

Dalam kepercayaan yang lebih populer, tanduk Unicorn disebut dapat menetralkan racun. Karena itu, menurut legenda, tanduknya pernah digunakan sebagai bahan pembuat gelas seremonial yang digunakan oleh keluarga kerajaan, walaupun banyak yang percaya kalau tanduk yang digunakan sebenarnya bukanlah tanduk hewan mitologi Unicorn, melainkan tanduk dari Narwhal, paus Unicorn.

Lalu, pertanyaannya adalah apakah makhluk misterius ini benar-benar pernah ada di dunia?

Unicorn lainnya

Sebenarnya kita memiliki makhluk Unicorn di masa modern ini.

Misalnya, makhluk yang telah umum kita jumpai ini, yaitu badak.



Atau Narwhal, paus Unicorn yang tanduknya bisa mencapai panjang hingga 3 meter.



Selain hewan yang memang memiliki karakteristik seperti itu, kita juga memiliki Unicorn yang terjadi karena kelainan yang tidak umum.

Misalnya, rusa Unicorn yang lahir di Italia.



Atau pria Unicorn yang berasal dari Cina.



Para seniman yang begitu ingin memiliki Unicorn sendiri bahkan bertindak lebih jauh. Mereka melakukan prosedur implantasi atau manipulasi pada tanduk hewan sehingga menghasilkan Unicorn.

Seperti yang bisa kita lihat pada kambing ini.



Atau sapi ini.



Tetapi, tentu saja kita tidak membahas makhluk-makhluk diatas. Kita sedang membahas makhluk yang gagah ini:



Mungkinkah ia pernah ada di dunia?

Ilmu pengetahuan modern mencatat kalau makhluk seperti itu tidak pernah ada. Namun ada catatan-catatan masa lampau yang sepertinya menunjukkan kalau makhluk misterius ini mungkin pernah hidup di beberapa bagian dunia.

Hal ini diperkuat dengan fakta kalau informasi mengenai Unicorn hampir tidak bisa kita temui di dalam mitologi Yunani. Para penulis Yunani kuno yang pernah menyinggung mengenai makhluk ini seluruhnya beranggapan kalau makhluk ini benar-benar ada, tepatnya di India. Ini mengkonfirmasikan penemuan stempel Mohenjo Daro dan Harappa.

Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias yang mendeskripsikan Unicorn sebagai keledai liar dengan satu tanduk berwarna putih, merah dan hitam sepanjang 1,5 cubit.

Ctesias mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut:

"Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan. Tubuhnya berwarna putih, matanya berwarna biru dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 18 inci"Ctesias juga yang pertama kali melaporkan kalau tanduk Unicorn bisa digunakan untuk menetralisir racun.

Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung mengenai keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.

Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh sejarawan Romawi, Pliny the elder. Mengenai Unicorn, Ia menulis:

"Makhluk yang sangat ganas ini disebut Monoceros dan memiliki kepala seperti rusa, kaki seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam dan memiliki satu tanduk berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya dengan panjang kira-kira dua cubit."Beberapa sejarawan mendebatkan deskripsi Pliny ini. Ada yang beranggapan kalau ia hanya mendeskripsikan seekor badak dan bukan kuda bertanduk. Namun badak sepertinya tidak "memiliki kepala seperti rusa dan bagian tubuh yang lain seperti kuda".

Selain Pliny, Julius Ceaser juga pernah menyinggung mengenai makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya:

"Kepalanya seperti rusa, kakinya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm dengan ekor menyerupai babi hutan."Apakah mereka sedang membicarakan seekor badak?

Jika bukan, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern yang mengkonfirmasikan keberadaan makhluk ini?

Jawabannya: ada.

Laporan penampakan

Pada tahun 1486, Berhanrd Von Breydenbach, seorang penatua di katedral Mainz, menceritakan sebuah kisah menarik mengenai perjumpaan dengan Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram Sanctam"atau "Perjalanan ke tanah suci".

Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483 ketika ia bersama satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke timur tengah untuk melakukan ziarah rohani. Dalam perjalanan ini, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa, lalu ke Ramala dengan karavan.

Dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan mengunjungi semua tempat-tempat suci disitu. Setelah itu rombongan pergi menuju gurun Sinai dan mengunjungi biara Santa Catharina. Di tempat itu, salah seorang peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanya melihat seekor Unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai. Felix bersama rombongan mengamati makhluk ini dengan seksama untuk beberapa lama. Penampakan ini terjadi pada tanggal 20 September 1483.

Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab dan India juga bertemu dengan makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama samaran Mussulman supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah lainnya. Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor Unicorn. Tubuh makhluk itu berwarna kuning coklat. Kepalanya seperti rusa dengan leher dan surai yang panjang. Kakinya pendek dan memiliki kuku seperti kambing. Menurut penduduk lokal, kedua hewan itu adalah pemberian dari raja Etiopia yang hendak dipersembahkan kepada sultan Mekkah.

Kesaksian Bartema menunjukkan kalau pada masa itu, Unicorn mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama beberapa tahun. Menurutnya, ia pernah melihat Unicorn di propinsi Damota. Makhluk itu berukuran seperti kuda dan berwarna agak gelap. Beberapa orang portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat Unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna.

Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan Unicorn diceritakan oleh seorang naturalis Swedia bernama Dr.Sparrmann. Pada tahun 1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope dan menulis dalam jurnalnya mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.

Kock yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian selatan menemukan batu-batuan yang berukirkan Unicorn. Batu-batu ini ternyata diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots. Berdasarkan wawancara Kock dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau Unicorn sesungguhnya telah dikenal dengan baik diantara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan kalau Unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Makhluk ini juga bisa berlari dengan sangat cepat.

Kisah yang diceritakan Dr.Sparrmann kemudian mendapatkan konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Mr.Henry Cloete pada tahun 1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru.

Mr.Cloete menceritakan mengenai pengalaman Gerrit Slinger, salah seorang anggota suku Hottentots yang saat sedang berperang dengan suku Bushmen, menjumpai sembilan Unicorn dan menembak salah satunya. Menurut Slinger:

"Makhluk itu menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah kepalanya. Kepala makhluk ini seperti kuda dan ukurannya pun kira-kira sama."Mr.Cloete juga menegaskan kalau hewan ini telah dikonfirmasikan keberadaannya oleh suku Hottentots.

Menarik.

Walaupun mungkin tidak persis seperti gambaran yang kita miliki di buku-buku fiksi, sepertinya makhluk bertanduk satu menyerupai kuda benar-benar pernah ada di dunia!

Elasmotherium

Tentu saja sebagian peneliti akan tetap menolak keberadaannya dan menganggap Unicorn hanya sebagai makhluk rekaan atau makhluk mitologi seperti naga. Namun ada sebagian peneliti yang mencoba untuk melihat dasar pembentukan kepercayaan mengenai Unicorn.

Mereka percaya kalau Unicorn itu mungkin adalah makhluk yang disebut Elasmotherium, seekor badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang lalu.



Walaupun diperkirakan telah punah jutaan tahun yang lalu, anehnya, di beberapa suku purba di dunia ada legenda mengenai hewan besar berambut yang berbentuk seperti sapi dengan satu tanduk besar di kepalanya. Persis seperti Elasmotherium.

Legenda-legenda suku ini dipercaya telah menjadi dasar pembentukan legenda Unicorn modern.

Namun, apakah Elasmotherium terlihat memiliki tubuh seperti kuda seperti deskripsi para penulis kuno? Sepertinya tidak.

Kalau begitu mungkinkah di luar sana masih ada hewan misterius yang kita kenal dengan sebutan Unicorn?

Tumbuhan - tumbuhan Pemakan Daging

Dari semua tanaman aneh di dunia, banyak tanaman yang butuh daging..seperti daging serangga, dan mereka adalah tumbuhan karnivora .Semua tanaman karnivora dapat ditemukan di daerah dimana tanah memiliki nutrisi sangat sedikit. Tanaman menarik ini dikategorikan sebagai karnivora karena mereka membuat perangkap serangga dan arthropoda, menghasilkan cairan pencernaan, melarutkan mangsa , dan sebagian besar, nutrisi mereka dari proses ini. Buku pertama tanaman ini ditulis oleh Charles Darwin, pada tahun 1875, “Insectivorous Plants”.

Setelah penemuan dan penelitian lebih lanjut, diyakini bahwa sifat pemakan daging berevolusi pada enam kesempatan terpisah, dari lima perintah yang berbeda dari tanaman berbunga.sekarang ditemukan lebih dari 630 spesies yang berbeda tanaman berbunga.

Ada lima mekanisme dasar tentang jebakan yang digunakan dan ditemukan di semua tanaman: seperti perangkap Fly Kertas, perangkap pukulan, perangkap kantong dan jebakan pot Lobster. Saya ingin menunjukkan beberapa tanaman, menggunakan mekanisme masing-masing, sehingga Anda juga dapat melihat perbedaan antara genera yang berbeda.


10. Sarracenia



Sarracenia, atau tanaman Pitcher, adalah Genus tanaman karnivora di pesisir timur, Texas, danau besar dan Kanada timur selatan, dengan sebagian besar spesies yang hanya ditemukan di negara bagian tenggara.

Itu juga merupakan tanaman pertama dengan perangkap yang akan kita bahas. daun tanaman telah berevolusi menjadi corong, dengan tudung seperti struktur berkembang selama pembukaan untuk mencegah air hujan dari menipiskan cairan pencernaan.

Serangga tertarik oleh warna, bau dan sekresi nektar seperti di bibir teko.permukaan licin, dibantu dalam setidaknya satu spesies, dengan obat hantaman nektar, menyebabkan serangga jatuh ke dalam dan mereka akan mati dan dicerna oleh protease dan enzim lainnya


9.Nepenthes



Nepenthes, tanaman pitcher tropis atau Tumbuhan cangkir monyet, yang lain genus tanaman karnivora dengan perangkap . Ada sekitar 130 spesies yang tersebar luas, dan dapat ditemukan di Cina, Malaysia, Indonesia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia, India, Kalimantan dan Sumatera. julukan "cangkir monyet" julukan berasal dari fakta bahwa monyet sering minum air hujan mirip dengan tumbhan ini.

Sebagian besar spesies Nepenthes adalah tanaman merambat tinggi (10-15m), dengan sistem akar dangkal. Dari batang Anda akan sering melihat pedang seperti daun berkembang, dengan sulur yang (sering digunakan untuk memanjat) menonjol dari ujung daun.

Pada akhir sulur tersebut, pitcher bentuk pertama sebagai bola kecil, yang kemudian mengembang dan bentuk cangkir. perangkap berisi cairan, yang dihasilkan oleh tanaman, yang mungkin ORS encer manis dan digunakan untuk menenggelamkan dan mencerna serangga. Bagian bawah dari cawan itu mengandung kelenjar yang menyerap dan mendistribusikan nutrisi. Kebanyakan tanaman ini kecil dan cenderung menjadi perangkap serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar, seperti Nepenthes Rafflesiana dan Nepenthes Rajah, telah didokumentasikan untuk menangkap mamalia kecil seperti tikus.


8. Genlisea



Genlisea, lebih dikenal sebagai tanaman pembuka botol, terdiri dari 21 spesies dan umumnya tumbuh di darat basah untuk lingkungan perairan semi, dan tersebar di seluruh Afrika, tengah dan Amerika Selatan.

Genlisea adalah tumbuhan kecil dengan bunga kuning yang memanfaatkan perangkap lobster (Perangkap yang mudah untuk masuk tetapi tidak mungkin untuk keluar, seperti dengan menggunakan rambut kecil tumbuh menuju pintu masuk atau dalam kasus ini, yang pernah maju mendorong spiral).

Tanaman ini memiliki dua jenis daun - daun fotosintesis di atas tanah, dan daun bawah tanah khusus untuk menarik, menjebak dan mencerna organisme menit, seperti protozoa.daun bawah tanah ini juga melakukan tugas akar, seperti menyerap air dan pelabuhan, sebagai tanaman tidak memiliki apapun.

Daun bawah tanah ini bentuk tabung berongga di bawah tanah, tabung ini memiliki bentuk pembuka botol mendorong maju, dan dengan bantuan aliran air konstan, mikroba kecil bisa membuat jalan mereka ke dalam tabung, tetapi tidak dapat menemukan jalan keluar lagi. Ketika mereka mencapai bagian di dalam tabung, mereka akan dicerna dan diserap.


7. Darlingtonia Californica



Darlingtonia californica, juga disebut Bunga California atau Lilly Cobra, adalah anggota tunggal dari genus darlingtonia, dan asli Northern California dan Oregon.Mereka tumbuh di rawa dan merembes dengan air dingin dan, karena jarang di dataran, tumbuhan ini dianggap biasa.

Daun dari Lily Cobra yang bulat dan membentuk rongga kosong, dengan bukaan yang terletak di bawah balon, bengkak seperti struktur dan dua menunjuk daun tergantung dari ujung seperti taring.

Tidak seperti tanaman pitcher besar, Lilly Cobra tidak menggunakan perangkap jebak, melainkan perangkap lobster pot. Begitu di dalam, serangga yang bingung dengan lampu besar Speckles diizinkan untuk bersinar melalui tanaman.

Ketika mereka mendarat di sana, ada ribuan bulu-bulu halus lebat yang tumbuh ke dalam, mereka dapat mengikuti rambut yang lebih dalam terhadap organ pencernaan, tetapi mereka tidak bisa berbalik atau bergerak ke belakang untuk melarikan diri.


6. Utricularia



Utricularia, atau dikenal sebagai bladderworts, adalah genus tanaman karnivora yang terdiri dari sekitar 220 spesies. Mereka tumbuh di air tawar dan tanah basah sebagai spesies darat maupun di perairan, di setiap benua kecuali Antartika.

Mereka adalah satu-satunya tanaman karnivora yang menggunakan perangkap kandung kemih. Sebagian besar spesies memiliki perangkap yang sangat kecil, di mana mereka dapat menangkap mangsa dalam sekejap, seperti protozoa. Perangkap dapat berkisar dari 0.2mm - 1.2cm, dengan perangkap yang lebih besar, menjebak mangsa yang lebih besar seperti kutu air dan bahkan berudu kecil.

Perangkap memicu rambut kecil melekat pada pintu jebakan. Kandung kemih, ketika set, berada di bawah tekanan negatif dalam hubungan ke daerah sekitarnya. Saat rambut pemicu jatuh, pintu perangkap terbuka, menghisap serangga dan air di sekitarnya, dan menutup pintu lagi, semua dalam hitungan 10 ribuan per detik.


5. Pinguicula



Pinguicula, atau butterworts, adalah sekelompok tanaman karnivora yang menggunakan zat lengket, kelenjar daun untuk memikat, menjebak dan mencerna serangga. Nutrisi dari serangga melengkapi kandungan mineral dari tanah yang miskin .Ada sekitar 80 spesies yang dapat ditemukan di seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa dan Asia.

Daun-daun butterwort adalah indah dan biasanya berwarna hijau derah atau merah muda . Ada dua jenis khusus dari sel-sel ditemukan di sisi atas daun butterwort. Salah satunya dikenal sebagai kelenjar penduncular, dan terdiri dari sel-sel sekretori di atas sel batang tunggal. Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk tetesan terlihat di permukaan daun, dan bertindak seperti flypaper effect. Sel-sel lainnya disebut kelenjar sesil. Mereka terhampar di permukaan daun dan menghasilkan enzim seperti amilase, esterase dan protease, yang membantu dalam proses mencerna.


4. Drosera



Drosera, umumnya dikenal sebagai sundews, terdiri dari salah satu genus tanaman karnivora terbesar, dengan sedikitnya 194 spesies. dapat ditemukan secara luas tersebar di setiap benua kecuali Antartika. Sundews, (tergantung pada spesies) dapat berbentuk mawar bersujud atau tegak, mulai dari 1 cm sampai 1m tinggi, dan dapat hidup sampai 50 tahun.

Sundews dicirikan oleh kelenjar tentakel bergerak, diatapi dengan cairan lengket manis. Ketika serangga tanah lengket pada tentakelnya , tanaman ini dapat menggerakkan tentakel lebih ke arah serangga untuk menjebak lebih lanjut. Setelah terperangkap, kelenjar sesil kecil akan mencerna serangga dan menyerap nutrisi yang dihasilkan, yang kemudian dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan.


3. Byblis



Byblis, atau tanaman pelangi, adalah genus kecil asli tanaman karnivora Australia. Nama tanaman pelangi berasal dari tampilan yang menarik daun lendir mereka ditutupi di bawah sinar matahari. Meskipun tanaman ini terlihat mirip dengan Drosera dan Drosophllum, mereka tidak terkait pada kesamaan spesies dan dapat dibedakan dengan bunga zygomorphic dengan lima benang sari melengkung.

Daun memiliki penampang bulat, dan mereka cenderung sangat memanjang dan meruncing di ujungnya.

Permukaan daun benar-benar tertutup rambut kelenjar yang melepaskan zat mucilaginous lengket, yang pada gilirannya menjadi perangkap serangga kecil pada daun atau tentakel sebagai perangkap flypaper effect pasif.


2. Aldrovanda vesiculosa



Aldrovanda vesiculosa, juga dikenal sebagai tanaman kincir air, adalah tanaman menarik tanpa akar, karnivora, dan juga tanaman air. biasanya memakan vertebrata kecil, menggunakan mekanisme yang disebut perangkap perangkap snap.

Tanaman ini terutama terdiri dari batang mengambang bebas, mencapai 6 - 11cm panjangnya. Daun perangkap tumbuh sepanjang 2-3mm tumbuh dari 5-9, berturut-turut sepanjang batang dekat pusat tanaman. Perangkap melekat pada petioles, yang berisi udara, dan membantu dalam pengapungan.

Ini merupakan tanaman berkembang sangat cepat dan bisa mencapai 4-9mm per hari, dalam beberapa hal bahkan menghasilkan ulir baru setiap hari. Sebagai tanaman tumbuh dari satu ujung, ujung lainnya akan terus mati.Perangkap pada dasarnya terdiri dari dua lobus yang sama untuk membuat perangkap menutup.

Bukaan dari perangkap keluar titik, dan tercakup dalam lapisan yang memicu rambut, yang akan menyebabkan trap untuk bertepuk menutup saat setiap mangsa yang datang terlalu dekat. kecepatan perangkap menutup adalah 10 mili/detik, membuatnya menjadi salah satu contoh gerakan tercepat tanaman dalam kerajaan hewan.


1. Dionaea Muscipula



Dionaea Muscipula, lebih dikenal sebagai penangkap lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora paling terkenal dan ia makan terutama pada serangga dan arakhnida. Penangkap lalat Venus merupakan tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah pendek.

Helai daun yang dibagi menjadi dua : tangkai daun berbentuk hati yang pipih dan sepasang lobus terminal berengsel di pelepah, membentuk perangkap yang sebenarnya adalah daun sejati.Permukaan bagian dalam dari lobus ini mengandung pigmen merah dan ujung-ujungnya mengeluarkan lendir.

Ini menunjukkan lobus tanaman gerak cepat dengan meletakkan menutup ketika rambut sensorik khusus dirangsang. Tanaman ini begitu maju sehingga dapat membedakan antara stimulus hidup dan stimulus yang tidak hidup.

Lobus menutup dalam waktu sekitar 0,1/detik. mereka dibatasi oleh tonjolan seperti duri kaku atau silia, yang menutup bersama dan mencegah mangsa besar dari melarikan diri. Setelah mangsa tidak dapat melarikan diri dan permukaan bagian dalam lobus terus dirangsang, tepi lobus tumbuh atau mencengkeram bersama, menyegel perangkap dan menciptakan sebuah "perut" tertutup di mana pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.

9 Monster Sungai yang hidup di perairan Dunia

1. African Lungfish


Makhluk sungai yang cukup aneh menurut saya. Bagi orang yang belum pernah melihatnya, pasti akan mengira makhluk ini sebagai monster karena bentuknya yang menyeramkan.

Namun, meskipun bentuknya mengerikan, hewan ini sama sekali tidak berbahaya. Ikan ini beradaptasi dengan lingkungannya yang kurang oksigen, sehingga membuat ikan ini jarang terlihat oleh manusia.

2. Goliath Tigerfish


Mendengar namanya saja, kita sudah tahu jika makhluk ini bukan makhluk sembarangan. Dengan panjang mencapai 1,5 meter lebih dan gigi yang tajam, tentu banyak orang yang takut dengan tampang seram ikan ini.
Goliath Tigerfish merupakan varian terbesar dalam keluarga Tigerfish, dan merupakan predator yang hebat. Ikan ini terkenal akan kekuatan dan kecepatannya.

3. Vampire Piranha


Piranha Vampir merupakan kerabat dekat dari ikan piranha yang terkenal dari sungai Amazon. Ikan ini dinamakan vampir piranha karena gigi taringnya yang dapat mencapai 6 inci. Ikan piranha yang jarang diketahui ini hidup di sungai Orinoco, Venezuela.

4. Mekong Giant Catfish


Pasti sebagian besar pembaca sudah mengetahui ikan yang satu ini. Ikan yang hampir mirip dengan hiu paus ini merupakan ikan air tawar terbesar yang pernah ditemukan dan berasal dari China. Ukuran terbesarnya lebih mendekati paus ketimbang ikan air tawar pada umumnya.

5. Bagarius Yarelli


Dikenal juga sebagai “Yeti dari sungai” atau Ikan lele pemakan daging. Ikan ini mempunyai gigi – gigi tajam dengan panjang mencapai 1 inci. Bahkan, ikan yang habitatnya tersebar di beberapa negara di Asia ini dikatakan suka memakan daging manusia, walaupun masih sebatas rumor.

6. Alligator Gar


Makhluk sungai yang satu ini tampak seperti perpaduan antara alligator dengan ikan. Hewan yang hidup di Amerika Utara ini jarang berburu mangsa, namun menunggu mangsa yang lewat di depan mulutnya, kemudian ia menerkamnya dengan kecepatan yang luar biasa.

7. Pirarucu


Sekilas Pirarucu mirip sekali dengan ikan arwana yang terkenal di Indonesia, ikan ini pun memiliki kesamaan dengan ikan arwana, yaitu sama – sama suka melompat ke udara untuk berburu maupun menghirup udara. Ikan ini sejatinya tidak berbahaya, namun jika merasa terancam, ia akan menggunakan kepalanya untuk senjata pertahanan diri.

8. Chinese Paddle Fish


Ikan yang berasal dari China ini memang unik. Banyak orang yang mengatakan jika ikan ini adalah ikan dengan wajah terburuk di dunia. Meskipun mendapat julukan sebagai Raja Sungai Yangtze, namun ikan ini diduga telah punah.

9. Piraiba Catfish


Ikan yang panjangnya bisa mencapai 3 meter dengan berat 272 kg ini membuat takut sebagian besar pemancing. Ikan ini terkenal akan kekuatannya, bahkan ikan ini dikatakan mampu membuat seorang manusia tenggelam karena kekuatannya.
Banyak rumor yang beredar jika penyebab pemancing – pemancing yang hilang ketika memancing di sungai adalah karena diseret oleh ikan ini kedalam sungai hingga tenggelam.

Ternyata sungai pun tidak kalah dengan lautan, banyak makhluk – makhluk unik hidup disini. Walaupun bentuk – fisik mereka terbilang unik dan aneh, namun tidak bisa dipungkiri lagi jika bumi masih menyimpan banyak potensi yang belum ditemukan olah manusia.

sumber

Fosil Ular Raksasa yang Memangsa Bayi Dinosaurus

Mungkin anda sudah sering mendengar hoax tentang foto ular raksasa di sungai Baleh, Kalimantan. Tapi taukah anda bahwa ular berukuran raksasa memang pernah ada di muka bumi?

Sisa-sisa dari ular yang berukuran cukup besar telah ditemukan di dalam sarang dinosaurus yang berusia 67 juta tahun. Menurut sebuah studi terbaru, Ular itu ditemukan melingkar di sekitar telur dinosaurus yang telah hancur dan di sampingnya hanya tersisa seekor bayi dinosaurus, yang akhirnya diketahui sebagai titanosaurus sepanjang 18 kaki; dinosaurus pemakan tumbuhan yang beratnya bisa mencapai 100 ton.

Ular prasejarah ini ditemukan di Gujarat, India Barat. Panjangnya mencapai 11.5 kaki, dan tidak memiliki rahang lebar seperti ular-ular piton modern manapun.

Seperti dilaporkan Jurnal online, PLoS One, Dr. Jason Head, dari Universitas Toronto, Kanada, mengatakan: "Kehidupan ular-ular primitif tersebut dalam memangsa makanannya dibatasi oleh ukuran rahang mereka, namun evolusi ular dengan ukuran rahang besar di Sanajeh memungkinkan ia memakan segala mangsanya termasuk bayi-bayi dinosaurus."

Ilustrasi

"Ini merupakan sebuah bukti langsung dari perilaku makan dalam fosil ular primitif yang menunjukkan kepada kita bahwa ekologi dan sejarah awal evolusi ular jauh lebih kompleks dibandingkan yang selama ini kita duga berdasarkan ular-ular moderen."

Ular ini diberi nama Sanajeh Indicus. Pada mulanya ular ini diidentifikasi sebagai sisa dari bayi dinosaurus. Tidak sampai tahun 2001, seorang paleontolog dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, Dr. Jeff Wilson, menguak rahasia pola tulang-belulang dari seekor ular.


"Saya telah menemukan karakteristik tulang belakang seekor ular di sebelah cangkang dan tulang dinosaurus yang lebih besar. Saya tahu ini adalah sebuah spesimen yang luar biasa, sekalipun saya belum dapat menempatkan cerita tersebut sepenuhnya secara besamaan pada saat itu.
Ahli telur dinosaurus Dhananjay Mohabey dari Survei Geologi India menemukan fosil pada ini pada tahun 1987. Sebuah perjanjian resmi dengan Departemen Pertambangan Pemerintah India pada tahun 2004 mengizinkan mereka untuk melakukan studi tambahan, kerja lapangan dan tenaga ahli lainnya untuk masuk ke dalam proyek. Sarang dinosaurus beserta fosil ular yang telah terawetkan dibawa ke University of Michigan Museum of Paleontology untuk memudahkan analisis.

"Sauropoda ini bertelur di sarang yang luasnya mencakup beberapa ratus kilometer, sehingga dinosaurus yang baru menetas akan menjadi seperti bakso siap saji untuk ular ini," tambahnya
"Telur diletakkan di pasir longgar dan tertutup oleh lapisan sedimen yang tipis," kata Mohabey. "Kami berpikir bahwa bayi dinosaurus ini baru saja keluar dari telurnya, dan gerakannya yang menarik perhatian ular."

Dr. Head menambahkan, bahwa berdasarkan situs geologi dan cara di mana fosil itu terawetkan, badai mungkin menyebabkan tanah longsor yang mengubur bayi dinosaurus dan ular tersebut.

Titanosaurus termasuk anggota kelompok hewan berkaki empat yang bertahan hidup pada zaman kapur. Sebagai pemakan tumbuhan berleher panjang, berasal dari genus sauropoda, salah satu hewan terbesar sepanjang masa. Seperti dinosaurus lain, mereka diperkirakan tumbuh besar dengan sangat cepat.
Sanajeh adalah anggota dari kelompok ular yang dikenal sebagai Madtsoiidae. Kelompok ini begitu sukses dan selamat dari peristiwa kepunahan massa yang menghancurkan 65,5 juta tahun lalu dan menghapus semua dinosaurus non-unggas. Bahkan, setidaknya satu anggota kelompok dari jenis ini di Australia - Wonambi naracoortensis, kadang-kadang dijuluki "Pleistocene Serpent" - yang masuk ke awal sejarah manusia.



Sebuah rekonstruksi dari kejadian tersebut diciptakan oleh University of Chicago, yang dirancang oleh Paleoartist (seniman pembuat replika zaman paleolitikum) Tyler Keillor, akan disumbangkan ke Survei Geologi India di sebuah acara formal di Mumbai pada tanggal 12 Maret.

Beberapa Hewan Yang Pernah ke Ruang Angkasa Sebelum Manusia

Sebelum Yuri Gagarin membuat sejarah dengan menjadi orang pertama di luar angkasa pada 12 april 1961, suatu percobaan panjang astronot non-manusia sudah diluncurkan ke atmosfer untuk menentukan apakah bentuk kehidupan bisa bertahan hidup di luar angkasa. Bahkan, setelah misi luar angkasa berawak menjadi prosedur rutin, berbagai binatang terus digunakan untuk eksperimen ruang angkasa. Para astronot hewan telah berperan dalam membantu manusia berhasil dalam perjalanan antariksa, inilah ke-10 hewan berjasa tersebut.

1. Tikus




Tikus pertama di ruang angkasa, pada bulan februari tahun 1961, perancis mengirimkan tikus bernama hector ke ruang angkasa. Setelah terbang ke ketinggian 93 mil, hector berhasil kembali dengan selamat.


2. Marmut



Marmut yang pertama kali ke luar angkasa terbang dengan pesawat ruang angkasa sputnik 9 soviet pada tanggal 9 maret 1961, bersama dengan seekor anjing bernama chernushka, seorang kosmonot bernama ivan ivanovich dummy, dan berbagai jenis tikus dan reptil. Ivan berhasil kembali ke bumi dengan selamat dan begitu pun dengan para hewan.

Pada tanggal 5 oktober 1990, cina meluncurkan biosatellite fsw-1 3 berisi koleksi dari 60 tanaman dan hewan yang termasuk marmut. Setelah delapan hari, biosatellite telah berhasil ditemukan dengan aman.

3. Kadal Air




Misi The Bion 7 (1985) membawa 10 kadal air Liberia di dalamnya, bersama dengan serangkaian spesimen biologi lainnya (termasuk dua monyet). Dalam rangka untuk memberikan pemahaman tentang luka dan tingkat regenerasi dalam ruang angkasa, kadal air malang itu dilukai di bagian dari kaki depan mereka.

Para peneliti mengamati bahwa kadal air mampu beregenerasi secara signifikan lebih cepat di ruang angkasa. Kadal air diikutsertakan pada penerbangan Bion lain. Mereka juga telah digunakan untuk eksperimen di Columbia (1994), misi foton-m2 (2005), ruang unit jepang flyer (1995), dan mir space station.


4. Katak




Pada tahun 1970, nasa meluncurkan sesuatu yang disebut program Orbiting Frog Otolith dengan mengirimkan dua katak ke orbit (otolith kata yang mengacu pada suatu mekanisme telinga-dalam untuk mengontrol keseimbangan). Percobaan OFO dikembangkan sehingga para ilmuwan bisa menentukan bagaimana otolith yang disesuaikan dengan bobot.

Katak berada di ruang angkasa dari 9-15 November dan percobaan itu sukses. Peneliti dapat mengumpulkan data neurofisiologis yang mereka inginkan, tetapi sayangnya pesawat tidak dapat ditemukan kembali setelah mendarat.


5. Ikan



Jenis ikan pertama di ruang angkasa yaitu mummichog, spesimen air yang seringkali digunakan untuk proyek-proyek penelitian karena kemampuannya untuk bertahan hidup di kondisi ekstrim. Sepasang mummichog menyertai Misi Skylab 3 (1973) untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang organ otolith.


6. Kura-kura



Pada tanggal 15 September 1968, Uni Soviet meluncurkan pesawat ruang angkasa Zond 5 dengan muatan biologis yang termasuk dua ekor kura-kura. Pada tanggal 18 September, Zond 5 membuat putaran di sekitar bulan dan selamat kembali ke bumi pada tanggal 21.

Kura-kura mengalami sedikit penurunan berat badan, tetapi itu sudah sangat jauh lebih baik daripada meletus dalam api dan terbakar sampai mati saat peluncuran. Misi Soviet Soyuz 20 (17 November 1975 – 16 Februari 1976) kura-kura disimpan di ruang angkasa selama 90,5 hari, menjadi rekor durasi terlama untuk hewan.


7. Kucing





Tidak puas dengan hanya meluncurkan tikus pertama ke ruang angkasa, Prancis memutuskan mereka juga mengirimkan kucing pertama di bulan pada Oktober tahun 1963. Mereka menemukan kucing tersebut di jalanan, dan menamainya Felix, dengan sebuah roket AGI VĂ©ronique, mereka meluncurkannya ke angkasa. Dan ya, kucingnya kembali dengan selamat. Perancis mendapatkan penghargaan ” Kucing Pertama di Ruang Angkasa”.


8. Laba-laba




Pada tahun 1973, misi Skylab 3 membawa sepasang laba-laba kebun Eropa bernama Arabella dan Anita untuk pertama kalinya. Proyek “laba-laba ruang angkasa” adalah sebuah proyek percobaan sains yang berasal dari impian seorang mahasiswa bernama Judy Miles, dan gagasan ini berguna untuk mengamati bagaimana bobot dan gravitasi luar angkasa akan mempengaruhi konstruksi dari jaring laba-laba.

Kedua laba-laba berhasil memintal jaring, Arabella yang pertama kali selesai. Para ilmuwan kemudian menetapkan bahwa meskipun terdapat perbedaan jaring ruang dan ketebalan, mereka memiliki kualitas yang lebih baik secara keseluruhan. Kedua laba-laba mati di ruang angkasa dikarenakan dehidrasi, tubuh mereka sekarang dipamerkan di Smithsonian.


9. Monyet




Peluncuran Air Force Aeromedical Laboratory “Albert” (Juni 1948 – Agustus 1950) di White Sands, NM adalah eksperimen pertama yang menggunakan primata. Albert, pertama diluncurkan pada tanggal 11 Juni 1948. Sayangnya dia tidak dapat bertahan hidup (sebenarnya, ia bahkan tidak sampai ke ruang angkasa). Barulah pada tanggal 14 Juni 1949, Albert II menjadi monyet pertama dalam ruang angkasa ketika ia mencapai ketinggian 83 mil

10. Anjing





Soviet lebih memilih untuk menggunakan sepasang anjing betina liar untuk eksperimen ruang angkasa mereka pada tahun 50-an dan 60-an. Kebanyakan dari penerbangan mereka berhasil, dan beberapa anjing telah terbang lebih dari sekali. Pada tahun 1951, Dezik dan Tsygan menjadi anjing pertama yang bertahan hidup di luar angkasa. Sayangnya, Dezik tewas dalam peluncuran berikutnya.

2 anjing dari Soviet, Belka dan Strelka (bersama dengan kelinci, dua tikus, dan spesimen biologi lainnya) pertama mencapai luar angkasa bersama Sputnik 5. Salah satu jenis anjing Strelka yang kemudian diberikan sebagai hadiah kepada anak Presiden Kennedy.

7 Serangga Cantik Paling Unik Di Dunia

1. Lymantrid Moth (Dasychira pudibunda)

[imagetag]

Lymantrid Moth (Calliteara pudibunda) adalah ngengat yang banyak hidup di hutan Denmark Beech (Fagus sylvatica). Setiap betinanya dapat meletakkan 300-400 telur. Dan ketika menjadi ulat kecil akan sangat mudah tertiup oleh angin. Dan pada akhir musim gugur ulat sepenuhnya telah menjadi dewasa, hingga sekitar 5 cm panjangnya dan berwarna sangat indah.

2. Devil"s Flower Mantis (Idolomantis diabolica)

[imagetag]

Idolomantis Diabolica yang kadang-kadang dikenal sebagai "Raja dari Segala Belalang Sembah", alasannya adalah karena keindahan, ukuran dan kelangkaan, dan merupakan salah satu spesies terbesar dari belalang sembah yang menyerupai bunga.

3. Damselfly (Ischnura heterosticta)

[imagetag]

Damselfly adalah nama umum untuk apa pun dari serangga Predaceous zygoptera dari Ordo Odonata, memiliki tubuh yang panjang, mata multifaset yang besar, serta dua pasang sayap transparan yang kuat, yang pada saat istirahat biasanya akan dilipat bersama-sama di atas perutnya. Mereka biasanya terbang bersama-sama selama perkawinan. Bagi manusia, mereka adalah serangga dengan warna yang paling mencolok, dan perilaku kawin yang unik yang menambah keindahan alam semesta.

4. Cecropia Moth (Hyalophora cecropia)

[imagetag]

Juga dikenal sebagai "Ngengat Robin", ngengat Cecropia adalah ngengat terbesar ditemukan di Amerika Utara, yang memiliki sayap mencapai enam inci. Mereka adalah anggota keluarga dari spesies Saturniidae, atau ngengat sutra raksasa. Betinanya memiliki sayap dengan lebar hingga lebih dari 130 mm. Larva ngengat ini yang paling sering ditemukan pada pohon Maple, dan telah diketahui sering memakan Wild Cherry dan pohon Birch.

5. Calleta Silkmoth (Eupackardia calleta)

[imagetag]

Calleta Silkmoth (Eupackardia calleta) adalah ngengat sutra dari keluarga Saturniidae. Ditemukan di Meksiko, Guatemala dan bagian selatan Amerika Serikat, ini satu-satunya spesies dalam Genus Eupackardia.

6. Orchid Mantis (Hymenopus coronatu)

[imagetag]

The Hymenopus Coronatu, alias anggrek belalang, adalah belalang bunga yang biasanya ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Pada gambar di atas belalang tampak seperti sebuah anggrek. Sebenarnya mereka bersembunyi di dalam bunga dan mereka amat sangat menyerupainya, sambil menunggu mangsa serangga lain yang siap untuk di santap.

7. Hercules Beetle (Dynastes hercules)

[imagetag]

Merupakan jenis kumbang badak yang hidup di Amerika Selatan, Kumbang Hercules dapat tumbuh hingga lebih dari 6 inci panjangnya (yang dihitung dari ujung tanduknya), dan yang paling dikenal darinya adalah kekuatannya yang mampu mendorong sesuatu dengan berat 850 kali beratnya tubuhnya sendiri. Kumbang ini hanya makan tumbuhan dan tidak agresif, kecuali berkelahi dengan kumbang Hercules lainnya.

Sumber

#65bcdf


Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tunjuk Tangan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger