Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan warisan istana dari Kesultanan Siak Sri Indrapura yang sampai hari ini masih berdiri kokoh dan menjadi tujuan wisata baik bagi masyarakat Riau maupun wisatawan manca negara.
Sejarah
Istana Siak ini merupakan bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam di Riau. Istana ini dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889, dengan nama ASSERAYAH HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. Sebelum pembangunan istana dilakukan, Sultan melakukan lawatan ke negeri Belanda dan Jerman. Kemungkinan, pengalaman selama di Eropa ikut mempengaruhi corak arsitektur Istana Siak.
Saat ini, di dalam istana masih bisa ditemukan berbagai koleksi yang bernilai tinggi, seperti:
- Kursi singgasana sultan yang bersalut emas
- Payung senjata kerajaan Melayu
- Bendera kerajaan Siak
- Replika mahkota Kerajaan Siak
- Setanggi pembakar
- Canang
- Alat musik komet buatan Jerman, yang memiliki piringan bergaris tengah 90 cm, berisikan lagu-lagu Mozart dan Bethoven
- Kursi dan meja yang terbuat dari kayu, kristal dan kaca
- Lampu kristal warna-warni
- Berbagai bentuk lemari dan senjata
- dan beraneka bentuk koleksi cendera mata dari negeri sahabat.
Selain benda-benda tersebut, terdapat sebuah cermin peninggalan permaisuri sultan yang disebut cermin Ratu Agung. Ada keyakinan yang berkembang di masyarakat bahwa, jika sering bercermin di depan Ratu agung, maka akan membuat kulit awet muda.
Lokasi Istana ini terletak di Kabupaten Siak Sri Indrapura, berjarak lebih kurang 125 km. dari Pekanbaru, Riau, Indonesia.
Luas Bangunan Istana Siak berdiri di atas areal tanah seluas ± 28.030 m2.
Arsitektur Corak arsitektur Istana Siak menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu, Arab dan Eropa. Istana ini masih berdiri megah hingga saat ini setelah dilakukan beberapa kali renovasi. Pada pintu gerbang masuk, terdapat hiasan berupa sepasang burung elang menyambar dengan sorot mata tajam, seolah-olah mengawasi semua orang yang akan masuk ke areal istana.
Istana Siak terdiri atas dua lantai, lantai bawah dan lantai atas. Pada setiap sudut bangunan terdapat pilar berbentuk bulat. Sedangkan pada bagian ujung puncak terdapat hiasan burung garuda. Semua pintu dan jendela berbentuk kubah dengan hiasan mozaik kaca. Lantai bawah terdiri dari 6 ruangan yang berfungsi untuk menerima tamu dan ruang sidang. Di dalamnya terdapat ruang besar utama yang terbagi atas ruang depan istana, ruang sisi kanan, ruang sisi kiri, dan ruang belakang. Sedangkan lantai atas terdiri dari 9 ruangan yang berfungsi untuk istrahat sultan, keluarga atau kerabat sultan dan para tamu kerajaan.
Sumber : pariwisata-riau.blogspot.com
Lokasi Istana ini terletak di Kabupaten Siak Sri Indrapura, berjarak lebih kurang 125 km. dari Pekanbaru, Riau, Indonesia.
Luas Bangunan Istana Siak berdiri di atas areal tanah seluas ± 28.030 m2.
Arsitektur Corak arsitektur Istana Siak menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu, Arab dan Eropa. Istana ini masih berdiri megah hingga saat ini setelah dilakukan beberapa kali renovasi. Pada pintu gerbang masuk, terdapat hiasan berupa sepasang burung elang menyambar dengan sorot mata tajam, seolah-olah mengawasi semua orang yang akan masuk ke areal istana.
Istana Siak terdiri atas dua lantai, lantai bawah dan lantai atas. Pada setiap sudut bangunan terdapat pilar berbentuk bulat. Sedangkan pada bagian ujung puncak terdapat hiasan burung garuda. Semua pintu dan jendela berbentuk kubah dengan hiasan mozaik kaca. Lantai bawah terdiri dari 6 ruangan yang berfungsi untuk menerima tamu dan ruang sidang. Di dalamnya terdapat ruang besar utama yang terbagi atas ruang depan istana, ruang sisi kanan, ruang sisi kiri, dan ruang belakang. Sedangkan lantai atas terdiri dari 9 ruangan yang berfungsi untuk istrahat sultan, keluarga atau kerabat sultan dan para tamu kerajaan.
Sumber : pariwisata-riau.blogspot.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !